Nous Consulting Indonesia

Berita dan Kegiatan

Regulasi Emosi Dimulai Dengan 4 Huruf, Apakah Itu?

Regulasi Emosi Dimulai Dengan 4 Huruf, Apakah Itu?

Kejadian yang dihadapi sehari-hari dapat memengaruhi emosi seseorang, baik secara positif maupun negatif. Sayangnya dalam menghadapi emosi yang negatif, kebanyakan orang masih bingung dan kesulitan, sehingga tidak jarang perilaku kita juga mendapatkan dampak negatif seperti marah, mengumpat, bahkan hingga menyerang fisik. Seringkali kita merasakan suatu emosi tanpa mengerti alasan ataupun penyebabnya, dan sangat mungkin ini terjadi karena kurangnya pengetahuan akan kemampuan dalam meregulasi emosi, padahal kemampuan ini sangat bermanfaat bagi seseorang bisa menjaga kesehatan mental dengan baik. Maka dari itu, dalam pembahasan kali ini kita akan belajar mengenai apa itu regulasi emosi, manfaatnya, serta tips dan cara untuk meregulasi emosi.

Ketika mendengar kata regulasi biasanya langsung terpikir mengenai aturan yang harus diikuti untuk menjalankan sesuatu. Maka dari itu mungkin muncul di benak kamu, “apakah benar kita bisa memberi aturan pada emosi?”. Regulasi emosi yang dimaksud adalah prosedur yang mengendalikan perasaan, reaksi fisik, pikiran, dan respon emosi yang bermanfaat untuk mengontrol tindakan agar mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan kondisi yang ada (Hasmarlin dan Hirmaningsih, 2019). Sederhananya, regulasi emosi merupakan kemampuan untuk mengontrol emosi agar kita bisa bertindak sesuai dengan kejadian yang ada. Tentunya tujuan dari meregulasi emosi adalah agar kita dapat mengelola emosi dengan efektif, terutama ketika menghadapi situasi yang cenderung membuat seseorang merasakan emosi negatif.

Menurut Psikolog dari UGM, Sutarimah Ampuni (2022) mengatakan bahwa emosi tidak selalu harus diutarakan atau dilepaskan tetapi justru selektif dalam mengungkapkan dan menahan emosi. Perlu dipahami bahwa melampiaskan emosi dengan berteriak ataupun menangis adalah tindakan yang wajar ketika amarah sedang memuncak. Tapi penting bagi kita juga untuk melampiaskannya di waktu yang tepat, karena kemungkinan akan kita sesali jika melampiaskan emosi di waktu yang salah. Wulandari (2022) mengatakan bahwa mengendalikan emosi berbeda dengan meredam emosi. Menurutnya, meredam emosi merupakan tindakan seseorang yang membatasi dirinya untuk melampiaskan perasaan. Sehingga bukan berarti ketika kita mengeluarkan sedikit emosi berarti diredam, tetapi justru berarti kita mengontrol emosi tersebut untuk diproses di lain waktu.

Ada banyak cara untuk memproses emosi, salah satu yang disarankan oleh Mental Health America adalah sebuah proses yang disingkat sebagai PATH (Pause, Acknowledge, Think, Help).
1. Pause
Tahap pause atau berhenti ini krusial agar kita bisa memikirkan segala sesuatu dengan jernih dan menyeluruh. Untuk membantu berhenti dan berpikir, kita bisa menghitung dari 1 sampai 100 ataupun menyebutkan alfabet dari huruf paling belakang.
2. Acknowledge What You’re Feeling
Kita bisa menanyakan diri sendiri “apakah aku marah atau sebenarnya kecewa terhadap perbuatannya?”. Menanyakan pertanyaan seperti contoh akan membantu kita untuk lebih mengerti dan menerima apa yang sebenarnya sedang kita rasakan.
3. Think
Setelah mengerti apa yang sedang dirasakan, kita bisa memikirkan langkah apa yang bisa dilakukan agar bisa merasa lebih baik dan membantu mengeluarkan emosi yang lebih positif.
4. Help
Tahap ini merupakan langkah dimana kita mengambil aksi untuk membuat diri kita merasa lebih baik berdasarkan tahap think. Di tahap ini kita bisa melakukan apa saja yang membantu mengeluarkan emosi positif, seperti misalnya bermain musik, menonton video lucu, dll.

Regulasi emosi seringkali dilupakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi harapannya melalui artikel ini kamu bisa berlatih untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan teknik PATH. Semangat dan selamat berlatih!


Sumber:
- Hasmarlin, H., & Hirmaningsih, H. (2019). Self-compassion Dan Regulasi Emosi Pada remaja. Jurnal Psikologi, 15(2), 148. https://doi.org/10.24014/jp.v15i2.7740
- Ika. (2022, April 14). PSIKOLOG UGM Bagi tips mengelola emosi. Universitas Gadjah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/22446-psikolog-ugm-bagi-tips-mengelola-emosi
- Mental Health America. (n.d.). Helpful vs harmful: Ways to manage emotions. Mental Health America. https://www.mhanational.org/helpful-vs-harmful-ways-manage-emotions
- Wulandari, G. N. (2022). Tips Sederhana mengelola emosi Saat Marah. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/643/tips-sederhana-mengelola-emosi-saat-marah

Nikita Novena Natsir
Di review oleh: Willy Tasdin, M.Psi., Psikolog
Berita dan Kegiatan
Date Idea for Valentine
Berita dan Kegiatan
Date Idea for Valentine!
January 22, 2024
Berita dan Kegiatan
Stereotype tentang konsultasi ke Psikolog
January 02, 2024
Berita dan Kegiatan
Belajar menjadi pemimpin seperti Monkey D. Luffy
December 18, 2023