Nous Consulting Indonesia

Berita dan Kegiatan

Opposites Attract dalam Mencari Pasangan

Opposites Attract dalam Mencari Pasangan

Kalian pernah mendengar kalimat “opposites attract?” Kalau kita biasanya tertarik dengan orang yang 180 derajat berbeda dengan diri kita sendiri. Tapi kalau lagi PDKT biasanya hal pertama yang kita cari adalah kemiripan kita dengan orang tersebut. Entah sama-sama penyuka film horor atau sama-sama kerja di bidang marketing. Bahkan kata orang semakin mukanya mirip semakin cocok pasangan tersebut. Sebenarnya yang benar yang mana? Mencari pasangan yang berbeda atau yang mirip dengan diri kita?

Memiliki pasangan yang berbeda dari kita baik dalam beberapa hal. Salah satu alasan yang paling populer adalah agar kita bisa saling melengkapi. Jika salah satu kurang lihai dalam berbicara di depan banyak orang, pasangan satu lagi dapat membantu dalam hal tersebut. Jika pasangan A takut serangga, pasangan B bisa membantu usir serangga di rumah. Kekurangan-kekurangan satu individu bisa tertutupi dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki pasangan. Pas kan?

Ternyata tidak pas. Pasangan yang cocok adalah pasangan yang mirip satu dengan lain, bukan yang berbeda. Menurut bidang psikologi, manusia tertarik dengan individu yang mirip dengan diri kita sendiri. Lalu kenapa masih banyak orang percaya pada “opposites attract?” Hal ini bisa disebabkan oleh penonjolan pasangan yang terlihat berbeda tersebut. Jadi walaupun kita lebih jarang melihat pasangan yang sangat berbeda satu sama yang lain, kita lebih mudah mengingatnya. Media juga tidak jarang menyoroti kisah romansa yang menarik seperti tema “bad boy good girl,” atau “extrovert introvert.”

Meta-analisis yang dilakukan Montoya & Horton telah menunjukan bahwa kita memilih pasangan dengan kepribadian, hobi, minat, keyakinan, dan karakteristik yang mirip. Seperti mencari teman dengan hobi yang sama, kita mencari pasangan yang juga menyukai hal-hal yang kita sukai. Kemiripan ini menjadi sarana untuk mengerti satu sama yang lain dan juga kesempatan untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama-sama. Kemiripan pasangan juga akan membantu memvalidasi diri sendiri. Akan sulit menjalin relasi dengan seseorang yang tidak sependapat dengan diri tentang keyakinan seperti agama, politik, dan hidup. Contohnya, jika salah satu dari kalian tidak percaya pada konstitusi pernikahan sedangkan yang lain ingin menikah, relasi tersebut tidak akan kompatibel.

Ditambah juga dengan prinsip Gestalt tentang “law of proximity,” manusia menyukai orang yang secara fisik dan emosi dekat dengan kita. Semakin banyak waktu yang kalian habiskan bersama atau semakin sama pemikiran kalian, semakin tertarik kalian terhadap satu sama lain. Bahkan ada riset yang menunjukan mempunyai tanggal ulang tahun yang sama akan mendekatkan kita dengan orang lain. Bahkan perusahaan-perusahaan aplikasi kencan sudah menerapi penemuan ini dengan mencocokan orang-orang yang memiliki kesamaan dalam beberapa hal seperti sekolah, hobi, dan agama.

Tapi jangan salah, kita tidak harus mencari pasangan yang sama persis dengan kita. Pasti akan ada perbedaan-perbedaan yang kalian miliki. Namun, memang yang menjadi faktor ketertarikan kita kepada pasangan adalah hal-hal yang kalian berdua sukai. Jadi, tahukah kalian ingin mencari pasangan yang seperti apa?

Sources:
CW. (2022, August 18). The Psychology of Attraction. Medium. https://medium.com/kopi-date/the-psychology-of-attraction-3032fea9ba6a
Klein, J. (2022, March 10). Why opposites don’t attract in love and sex. BBC Worklife. https://www.bbc.com/worklife/article/20220308-opposites-attract-why-the-adage-is-obsolete
Lazarus, C. (2019). Do opposites really attract?. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/think-well/201907/do-opposites-really-attract
Smith, M. (2017, January 17). Turns out that opposites don’t attract after all. Stanford Graduate School of Business. https://www.gsb.stanford.edu/insights/turns-out-opposites-dont-attract-after-all
Webb, D. (n.d.). Do opposites attract?. Psychology. https://www.all-about-psychology.com/do-opposites-attract.html#:~:text=In%20the%20end%2C%20people’s%20attraction,complementary%20as%20time%20goes%20by
Anabella Setiawan
Di review oleh: Wendy Said, M.Psi., Psikolog
Berita dan Kegiatan
Date Idea for Valentine
Berita dan Kegiatan
Date Idea for Valentine!
January 22, 2024
Berita dan Kegiatan
Stereotype tentang konsultasi ke Psikolog
January 02, 2024
Berita dan Kegiatan
Belajar menjadi pemimpin seperti Monkey D. Luffy
December 18, 2023